Selamat Datang.. Berbagi Ilmu Pengetahuan sekitar Komputer dan Jaringan.

Minggu, 07 Desember 2014

On 06.49 by Unknown   No comments
Langkah pertama, kita harus mengkonfigurasi kedua NIC pada PC Router. Pastikan ethernet A mendapat IP 192.168.1.2 (satu jaringan dengan server). Dan ethernet B mendapat IP 192.168.31.1 (Seperti gambar di atas). Untuk cara setting IP address pada debian silahkan lihat postingan sebelumnya (Setting IP Address).

Selanjutnya kita aktivkan IP forward, caranya masukkan Commant berikut :
#echo 1 > /proc/sys/net/ipv4/ip_forward

Tekan Enter. Lalu masuk juga pada konfigurasi sysctl.conf :
#nano /etc/sysctl.conf

Cari script berikut ;
#net.ipv4.ip_forward=1

Hapus tanda pagar (#) agar script tersebut aktif.

Setelah itu aktifkan POSTROUTING. Langkah ini digunakan untuk membuka gerbang agar layanan server dapat melintasi router. masukkan commant berikut ;
#iptables -t nat -A POSTROUTING -j MASQUERADE

Tekan Enter. Sebenarnya konfigurasi sudah selesai, namun kita masih perlu menambah script lagi agar konfigurasi yang sudah kita buat tida hiang ketika PC Router di restart. Karena Konfigurasi ini bersifat sementara. Buka file rc.local ;
#nano /etc/rc.local

Selanjutnya masukkan konfigurasi yang sudah kita lakukan tadi, pada baris paling bawah, ketik ;
echo 1 > /proc/sys/net/ipv4/ip_forward
iptables -t nat -A POSTROUTING -j MASQUERADE

Fungsi dari langkah tersebut agar ketika PC Router kita restart, konfigurasi yang sudah kita lakukan akan secara otomatis aktif.

Untuk menguji/melihat apakah konfigurasi yang kita lakukan sudah berhasil atau belum, lakukan langkah berikut ;
#iptables -t nat -L
Chain PREROUTING (policy ACCEPT)
target       prot opt source        destination

Chain POSTROUTING (policy ACCEPT)
target       prot opt source        destination
MASQUERADE   all  --  anywhere       anywhere

Chain OUTPUT (policy ACCEPT)
target       prot opt source        destination

On 06.45 by Unknown in    No comments
Berikut ini tips merwat Flashdisk anda :

  1. Jauhkan dari medan magnet yang kuat.
    Barang-barang elektronik seperti TV dan handphone sangat tidak baik untuk flashdisk. Untuk itu jangan pernah menyimpannya didekat barang-barang sejenis yang memiliki kekuatan magnet yang besar. Terkadang kita sering lupa jika meletakkan flashdisk dan handphone di tempat yang sama di dalam tas. Nah, mulai saat ini kalau ingin flashdisk Anda berumur panjang, jangan lagi menyimpannya ditempat yang sama.
  2. Jangan terkena Air.
    Walaupun ada beberapa produsen flashdisk yang mengklaim bahwa produknya waterproof (tahan air), menjauhkan flashdisk dari sentuhan air tetap saja menjadi langkah yang paling aman. Daripada datanya hilang atau flashdisk-nya mengalami kerusakan, sehingga lebih baik jangan ambil resiko untuk hal ini.
  3. Melakukan scanning virus.
    Pada saat pengambilan data atau pemindahan data dari PC ke flashdisk, sangat mungkin bukan hanya data yang ikut berpindah, tetapi juga virus-virus yang terdapat dalam komputer. Terlebih apabila kita mengambil dan menyimpan data dari internet, flashdisk bisa dipenuhi dengan virus-virus yang sangat mengganggu. Jadi jangan lupa melakukan scanning virus secara berkala dengan perangkat lunak antivirus yang paling baru.
  4. Lakukan proses eject dan stop.
    Selalu lakukan proses eject dan stop sebelum mencabut flashdisk dari port usb komputer Anda. Selain bisa menjadikan flashdisk Anda rusak secara fisik, tidak melakukan proses eject dan stop juga dapat mempengaruhi kerusakan pada data-data yang ada di dalamnya.
  5. Jauhkan dari tempat yang panas.
    Semua barang elektronik tidak terkecuali flashdisk sangat rentan dengan yang namanya panas, apalagi bila terkena sinar matahari langsung. Jadi usahakan tidak menyimpannya di tempat yang panas dan terkena sinar matahari langsung, misalnya meninggalkan flashdisk di mobil.
  6. Hindari dari benturan yang keras.
    Flashdisk yang terkena benturan keras, seperti jatuh berkali-kali memiliki resiko besar untuk kehilangan data atau akan mengalami kerusakan secara fisik. Jadi harus berhati-hati memegangnya jangan sampai jatuh di tempat yang keras.
  7. Usahakan agar selalu tertutup.
    Udara dan lingkungan kita penuh dengan kotoran dan debu. Jika flashdisk kita kotor maka dapat mengakibatkan proses baca tulis sering gagal. Sehingga apabila tidak sedang dipakai, usahakan agar selalu tertutup agar tidak kotor.
  8. Minimalisir proses hapus tulis (write and delete).
    Sama seperti kita, flashdisk juga memiliki usia. Artinya suatu saat flashdisk kita bisa mati dan tidak bisa digunakan lagi. Usia flashdisk berbeda-beda, tergantung kualitas flashdisk itu sendiri. Biasanya usia flashdisk antara 10.000 – 100.000 kali proses hapus tulis. Jadi usahakan untuk meminimalisir proses tersebut dan juga jangan melakukan editing langsung dari flashdisk. Atau jika Anda memiliki data yang banyak dan ingin meng-copy data tersebut ke dalam flashdisk, lebih baik data-data tersebut dikompres menjadi satu terlebih dahulu dengan menggunakan program yang sudah ada seperti Winzip, WinRar, atau program lain yang sejenis.
  9. Berilah gantungan seperti gantungan kunci pada flashdisk Anda.
    Ini sangat berguna agar Anda tidak tidak lupa dimana menyimpanya, karena bentuknya yang relatif kecil. Juga berguna untuk membantu tangan dalam memegang flashdisk yang ukuranya sangat kecil.

Demikian tips dari saya semoga bermanfaat.

Sabtu, 06 Desember 2014

On 17.06 by Unknown in    1 comment
Keuntungan dari jaringan komputer yaitu memudahkan kita dalam berbagi resource hardware ataupun software yang ada. Remote Access adalah salah satu teknologi yang digunakan untuk mengakses suatu system melalui media jaringan. Sehingga kita dapat mengkonfigurasi suatu system, dimanapun kita berada asalkan terkoneksi ke Internet atau Jaringan tersebut.
Secara umum, Remote Access dibagi menjadi dua jenis;

1. Mode Desktop / GUI (Graphical User Interface), misalnya Remote Desktop, VNC, dan Radmin.
2. Mode Teks, misalnya telnet, ssh, raw, Rlogin dan serial.

Pertama kita lakukan instalasi

Karena kita akan konfigurasi server menggunakan mode teks. Sehingga kita harus
menggunakan Remote Access mode Teks pula, semisal SSH (Secure Shell). Karena dianggap lebih aman dalam
transfer data melalui jaringan.

# apt-get install ssh

Konfigurasi

Setelah aplikasi terinstall, layanan SSH Server sudah langsung bisa kita gunakan melalui port default Jika ingin mengkonfigurasi SSH Server tersebut, edit file sshd_config yang merupakan file konfigurasi utama pada SSH Server. Dalam file tersebut, kita bisa merubah settingan default yang ada. Misalnya merubah port default, ataupun menambah tampilan banner ssh agar menjadi lebih menarik.

Merubah port default ssh

Edit file sshd_config berikut, kemudian cari dan rubah satu baris konfigurasi script di bawah ini.

# nano /etc/ssh/sshd_config

Lalu ubah portnya menjadi port 354

# What ports, IPs and protocols we listen for
#Port 354

Restart paket SSH Servernya

Setiap selesai mengkonfigurasi, restart service ssh agar semua konfigurasi dijalankan langsung.

# /etc/init.d/ssh restart

Pengujian
Untuk mengakses SSH Server melalui jaringan, dibutuhkan aplikasi tambahan yang dinamakan SSH Client. Secara default SSH Client ini sudah terinstall otomatis pada system operasi Debian.

Remote Access via Localhost
Jika itu pertama kali anda melakukan koneksi ke SSH Server, maka anda akan diberi RSA key untuk keamanan data.

# ssh root@localhost

RSA key fingerprint is 47:41:dd:8a:71:02:83:55:ff:e4:db:fa:9d:e8:05:54.
Are you sure you want to continue connecting (yes/no)? yes
Pada cara diatas, kita mengakses SSH Server melalui port default yakni 21. Nah, jika kita ingin mengakses SSH Server
pada port yang telah kita rubah sebelumnya, tinggal tambahkan opsi berikut.

# ssh root@localhost –p 354

Remote Access via Windows
Dalam system operasi Windows, secara default tidak ada aplikasi SSH Client yang terinstall. Yang ada hanyalah
aplikasi Telnet Cilent. Untuk itu kita harus mendownload aplikasi SSH Client terlebih dahulu di www.putty.nl
kemudian menjalankanya pada computer Windows seperti berikut.

Gambar 3.


Setelah masuk ke system operasi Debian, kita sudah bisa menjalankan semua pekerjaan-pekerjaan server daricomputer tersebut. Layaknya kita berhadapan langsung di depan computer tersebut.


Apabila Server sudah dapet diremote maka Instalasi dan Konfigurasi SSH Server di Debian telah berhasil.
On 17.03 by Unknown in    No comments
# apt-get install vsftpd

Lakukan konfigurasi pada VSFTPD. Hilangkan tanda "#" yang ada di depan script berikut.
# nano /etc/vsftpd.conf

listen=YES
anonymous_enable=NO
local_enable=YES
write_enable=YES
local_umask=022
anon_upload_enable=YES
chroot_local_user=YES
anon_mkdir_write_enable=YES
dirmessage_enable=YES
use_localtime=YES
xferlog_enable=YES
connect_from_port_20=YES
chown_uploads=YES

=Note=
Agar Lebih mudah mencari gunakan Ctrl+W
Lalu simpan dengan Ctrl+O dan Keluar Ctrl+X

Restart VSFTPD
# /etc/init.d/vsftpd restart


On 16.52 by Unknown in    No comments
Ringkasan ini tidak tersedia. Harap klik di sini untuk melihat postingan.
On 16.41 by Unknown in    No comments
MySQL adalah sebuah sistem manajemen database relasi yang bersifat “terbuka” (open source). Terbuka maksudnya adalah  MySQL boleh didownload oleh siapa saja, baik versi kode program aslinya (source code program) maupun versi binernya (executable program) dan bisa digunakan secara gratis baik untuk dimodifikasi sesuai dengan kebutuhan seseorang maupun sebagai suatu program aplikasi komputer. Sejarah MySQL yang merupakan hasil buah pikiran dari Michael “Monty” Widenius, David Axmark, dan Allan Larson dimulai tahun 1995. Mereka bertiga kemudian mendirikan perusahaan bernama MySQL AB di Swedia. MySQL memiliki kinerja, kecepatan proses, dan ketangguhan yang tidak kalah dibandingkan dengan database-database besar lainnya yang komersil seperti ORACLE, Sybase, Unify dan sebagainya. Dengan bersemangatkan Open Source, MySQL berkembang menjadi salah satu sistem manajemen database relasi terkemuka yang diakui secara Internasional. MySQL menggunakan bahasa standar SQL (Structure Query Language) sebagai bahasa interaktif dalam mengelola data. Perintah SQL sering juga disebut Query.

Tipe-Tipe Data My SQL
Secara umum tipe data pada MySQL dibagi menjadi 4 yaitu:
1.    Numeric Values yaitu angka atau bilangan seperti 10; 123; 100.50; -10; 1.2E+17; 2.7e-11; dan sebagainya. Tipe data ini dibagi menjadi dua yaitu Bilangan Bulat (Integer) dan Bilangan Pecahan (Floating-point). Bilangan bulat adalah bilangan tanpa tanda desimal sedangkan bilangan pecahan adalah bilangan dengan tanda desimal. Kedua jenis bilangan ini dapat bernilai positif (+) dan juga negatif (-). Jika bilangan tersebut menggunakan tanda positif (+) atau (-), maka disebut SIGNED. Sebaliknya bila tanpa tanda apapun disebut UNSIGNED. Karena tanda positif (+) dapat diabaikan penulisannya maka pada bilangan yang bernilai positif disebut UNSIGNED.
2.    String/Character Values adalah semua karakter (atau teks) yang penulisannya selalu diapit oleh tanda kutip baik kutip tunggal (‘) maupun kutip ganda (“). Hal ini tidak hanya berlaku pada huruf alfabet saja tetapi angka yang ditulis dengan tanda kutip pun akan menjadi karakter atau string.
3.    Date and Time Values yaitu tanggal dan waktu. Untuk jenis data tanggal dan waktu format standar (default) penulisan tanggalnya adalah “tahun-bulan-tanggal”, Misalnya untuk 22 Januari 2001 dituliskan “2002-01-22”. Untuk penulisan waktu, formatnya adalah “jam-menit-detik”. Contoh, “13:55:07”. Data tanggal dan waktu bisa digabung penulisannya menjadi “2002-01-22 13:55:07”.
4.    NULL. NULL sebenarnya bukan data, tapi dia mewakili sesuatu yang “tidak pasti”, “tidak diketahui” atau “belum ada nilainya”. Sebagai contoh dalam kehidupan sehari-hari Anda melakukan suatu survei berapa jumlah pengguna sistem operasi LINUX dan Windows di Indonesia. Selama survei belum tuntas maka data pastinya belum dapat diketahui. Oleh sebab itu, data tersebut bisa diwakili dengan NULL, alias belum diketahui.
Pada tipe-tipe data MySQL terdapat beberapa atribut yang memiliki arti sebagai berikut:
•     M,  menunjukkan lebar karakter maksimum. Nilai M maksimum adalah 255.
•     D,  menunjukkan jumlah angka di belakang koma. Nilai maksimum D adalah 30 tetapi dibatasi oleh nilai M, yaitu tidak boleh lebih besar daripada M-2.
•     Atribut yang diberi tanda [ dan ] berarti pemakaiannya adalah optional.
•     Jika atribut ZEROFILL disertakan, MySQL akan otomatis menambahkan atribut UNSIGNED.
•     UNSIGNED adalah bilangan tanpa tanda di depannya (misalnya tanda negatif).

Berikut tipe-tipe data yang didukung oleh MySQL, antara lain:
 1. Tipe data untuk bilangan 
No
Tipe Data
Bentuk Dasar Penulisan
Keterangan
Ukuran
1.
TINYINT
TINYINT [(M)] [UNSIGNED] [ZEROFILL]
Digunakan untuk menyimpan data bilangan bulat positif dan negatif.
Bilangan bulat terkecil, dengan jangkauan untuk bilangan bertanda -128 sampai dengan 127 dan untuk yang tidak bertanda 0 sampai dengan 255. Bilangan tak bertanda ditandai dengan kata UNSIGNED
1 byte
2.
SMALLINT
SMALLINT [(M)] [UNSIGNED] [ZEROFILL]
Digunakan untuk menyimpan data bilangan bulat positif dan negatif.
Jangkauan untuk bilangan bertanda -32768 sampai dengan 32767 dan untuk yang tidak bertanda (jangkauan unsigned) 0 sampai dengan 65535
2 byte
3.
MEDIUMNIT
MEDIUMINT [(M)] [UNSIGNED] [ZEROFILL]
Digunakan untuk menyimpan data bilangan bulat positif dan negatif.
Jangkauan  untuk bilangan bertanda -8388608 sampai dengan 8388607 dan untuk yang tidak bertanda (jangkauan unsigned) 0 sampai dengan 16777215
3 byte
4.
INT
INT [(M)] [UNSIGNED] [ZEROFILL]
Digunakan untuk menyimpan data bilangan bulat positif dan negatif .
Jangkauan untuk bilangan bertanda -2147483648 sampai dengan 2147483647 dan untuk yang tidak bertandan (jangkauan usigned)  0 sampai dengan 4294967295
4 byte
5.
 INTEGER
INTEGER [(M)] [UNSIGNED] [ZEROFILL]
Sama dengan INT.

6.
BIGINT
BIGINT [(M)] [UNSIGNED] [ZEROFILL]
Digunakan untuk menyimpan data bilangan bulat positif dan negatif .
Jangkauan  untuk bilangan bertanda -9223372036854775808 sampai dengan 9223372036854775807 dan untuk yang tidak bertanda 0 sampai dengan
184467440737079551615
8 byte.
7.
FLOAT
FLOAT [(M,D)] [ZEROFILL]
Digunakan untuk menyimpan data bilangan pecahan positif dan negatif presisi tunggal.
Jangkauan: -3.402823466E+38 s/d -1.175494351E-38, 0, dan 1.175494351E-38 s/d 3.402823466E+38
4 byte
8.
DOUBLE
DOUBLE [(M,D)] [ZEROFILL]
Digunakan untuk menyimpan data bilangan pecahan positif dan negatif presisi ganda.
Tidak dapat bersifat unsigned.
Nilai yang diijinkan adalah -1.7976931348623157E+308 hingga -2.2250738585072014E-308 untuk nilai negatif, 0, dan 2.2250738585072014E-308 hingga 1.7976931348623157E+308 untuk nilai positif.
8 byte
9.
 DOUBLE PRECISION
DOUBLE PRECISION [(M,D)] [ZEROFILL]
Bilangan pecahan berpresisi
ganda.
8 byte.
10.

REAL [(M,D)] [ZEROFILL]
Sinonim dari DOUBLE.
8 byte.
11.
DECIMAL
DECIMAL [(M,D)] [ZEROFILL]
Digunakan untuk menyimpan data bilangan pecahan positif dan negatif.
Misalnya DECIMAL(5,2) dapat digunakan untuk menyimpan bilangan -99,99 sampai dengan
99,99
M byte
12.
 NUMERIC
NUMERIC [(M,D)] [ZEROFILL]
Sama dengan Decimal.
M byte.

2.Tipe Data waktu dan tanggal
No
Tipe
Data
Bentuk Dasar Penulisan
Keterangan
Ukuran
1.
DATETIME

Kombinasi tanggal dan waktu
dengan jangkauan dari ‘1000-01-01 00:00:00’ sampai dengan ‘9999-12-31 23:59:59’
8 byte.
2.
DATE

Kombinasi tanggal dan waktu
dengan jangkauan dari ‘1000-01-01’ sampai dengan ‘9999-12-31 ’
8 byte.
3.
TIMESTAMP
TIMESTAMP [(M)]
Kombinasi tanggal dan waktu
dengan jangkauan dari ‘1970-01-01’ sampai dengan ‘2037 ’
4 byte.
4.
TIME

Digunakan untukmenyimpan waktu dengan jangkauan dari
-838:59:59 sampai dengan 838:59:59
3 byte.
5.
YEAR

Digunakan untuk menyimpan data tahun dari tanggal antara 1901 sampai dengan 2155
1 byte

3. Tipe data untuk karakter dan lain-lain 
No
Tipe
Data
Bentuk Dasar Penulisan
Keterangan
Ukuran
1.
CHAR
CHAR(M) [BINARY]
Data string dengan panjang yang tetap. CHAR(1) cukup ditulis dengan CHAR. 1<=M<=255, Jika ada sisa, maka sisa tersebut diisi dengan spasi (misalnya nilai M adalah 10, tapi data yang disimpan hanya memiliki 7 karakter, maka 3 karakter sisanya diisi dengan spasi). Spasi ini akan dihilangkan apabila data dipanggil. Nilai dari CHAR akan disortir dan diperbandingkan secara case-insensitive menurut default character set yang tersedia, kecuali bila atribut BINARY disertakan.
M byte.
2.
VARCHAR
VARCHAR (M)
[BINARY]
Ukuran L+1 byte dengan L<=M dan
1<=M<=255. Data string dengan panjang bervariasi tergantung datanya. Jika nilai M adalah 10 sedangkan data yang disimpan hanya terdiri dari 5 karakter, maka lebar data tersebut hanya 5 karakter saja, tidak ada tambahan spasi.
L+1 byte
3.
TINYBLOB,
TINYTEXT

L+1 byte, dengan L<2. Tipe
TEXT atau BLOB dengan panjang maksimum 255 karakter.
L+1 byte
4.
BLOB,
TEXT

L+2 byte, dengan L<216 . Tipe
TEXT atau BLOB dengan panjang maksimum 65535 karakter.
L+2 byte
5.
MEDIUMBLOB, MEDIUMTEXT

L+3 byte, dengan L<224. Tipe
TEXT atau BLOB dengan panjang maksimum 1677215 karakter.
L+3 byte
6.
LONGBLOB, LONGTEXT

L+4 byte, dengan L<232. Tipe
TEXT atau BLOB dengan panjang maksimum 4294967295 karakter.
L+4 byte
7.
ENUM
ENUM(’nilai1’,’nilai2’,..)
Ukuran 1 atau 2 byte tergantung nilai
enumerasinya maks 65535 nilai
1 atau 2 byte
8.
SET
SET(’nilai1’,’nilai2’,..)
Ukuran 1,2,3,4 atau 8 byte tergantung jumlah anggota himpunan maks 64 anggota.
1,2,3,4 atau 8 byte

Tipe-tipe yang didukung MySQL di atas dapat menjadi pilihan dalam penyusunan database. Sebagai contoh, jika kita hendak menyimpan data jumlah suatu stok barang yang tidak melebihi angka 200 misalnya, maka sebaiknya memilih tipe data TINYINT yang diberi atribut UNSIGNED. Alasannya adalah jumlah stok tidak melebihi 200 dan tidak mungkin lebih kecil dari 0, dan tipe data TINYINT memiliki jangkauan 0 hingga 255, jadi memenuhi syarat untuk digunakan.
Contoh yang lain, misalnya kita hendak membuat database nomor telpon dari teman-teman kita. Memang nomor telpon seluruhnya terdiri dari angka, namun nampaknya tidak tepat bila disimpan dalam tipe data INT (atau bahkan BIGINT bila hendak menyimpan nomor handphone). Lebih baik dimasukkan ke dalam CHAR atau VARCHAR dengan M adalah 12. Mengapa 12? Karena nomor handphone terpanjang terdiri dari 12 digit. Sedangkan nomor telpon rumah terpanjang adalah 8 digit ditambah kode area terpanjang 4 digit, jadi angka 12 sangat pas.
Lalu bagaimana penerapannya dalam operasi MySQL? Misalnya kita hendak membuat tabel stok barang dengan masing-masing field adalah kode barang, nama barang, harga barang, supplier, dan tanggal beli, maka kemungkinan perintah yang harus ditulis adalah sebagai berikut:
MySQL> create table stok
-> kode char(5),
-> nama varchar(20),
-> harga mediumint unsigned,
-> supplier char(5),
-> tanggal date);
Perintah tersebut di atas akan membuat tabel bernama stok dengan field-field sebagai berikut: 
Nama field
Tipe data
Keterangan
Kode
Char(5)
Kode barang biasanya memiliki jumlah karakter tetap, dalam contoh ini adalah 5.
Nama
Varchar(20)
Nama barang kemungkinan besar memiliki jumlah karakter yang berbeda-beda, sehingga cocok menggunakan varchar.
Harga
Mediumint Unsigned
Harga tergantung dari jenis barangnya, pada contoh ini dianggap harga barang tertinggi di bawah 100 jutaan.

Demikian penjelasan singkat mengenai MYSQL serta Tipe-Tipe Data yang Didukung oleh MYSQL. Semoga bermanfaat dan menambah pengetahuan Anda...