Sabtu, 06 Desember 2014
On 16.09 by Unknown in Debian No comments
DHCP
(Dynamic Host Control Protocol)
Server
DHCP (Dynamic Host
Configuration Protocol) adalah protokol yang berbasis arsitektur
client/server yang dipakai untuk memudahkan pengalokasian alamat IP dalam satu
jaringan. Sebuah jaringan lokal yang tidak menggunakan DHCP harus memberikan
alamat IP kepada semua komputer secara manual. Jika DHCP dipasang di jaringan
lokal, maka semua komputer yang tersambung di jaringan akan mendapatkan alamat
IP secara otomatis dari server DHCP. Selain alamat IP, banyak parameter
jaringan yang dapat diberikan oleh DHCP, seperti default gateway dan
DNS server.
Cara Kerja
Karena DHCP
merupakan sebuah protokol yang menggunakan arsitektur client/server, maka dalam
DHCP terdapat dua pihak yang terlibat, yakni DHCP Server dan DHCP Client.
- DHCP server merupakan sebuah mesin yang menjalankan layanan yang dapat
“menyewakan” alamat IP dan informasi TCP/IP lainnya kepada semua klien
yang memintanya. Beberapa sistem operasi jaringan seperti Windows NT
Server, Windows 2000 Server, Windows Server 2003, atau GNU/Linux memiliki
layanan seperti ini.
- DHCP client merupakan mesin klien yang menjalankan perangkat lunak klien
DHCP yang memungkinkan mereka untuk dapat berkomunikasi dengan DHCP
Server. Sebagian besar sistem operasi klien jaringan (Windows NT
Workstation, Windows 2000 Professional, Windows XP, Windows Vista, atau
GNU/Linux) memiliki perangkat lunak seperti ini.
DHCP Client akan mencoba
untuk mendapatkan “penyewaan” alamat IP dari sebuah DHCP server dalam proses
empat langkah berikut:
- DHCPDISCOVER: DHCP client akan menyebarkan request secara broadcast untuk
mencari DHCP Server yang aktif.
- DHCPOFFER: Setelah DHCP Server mendengar broadcast dari DHCP Client,
DHCP server kemudian menawarkan sebuah alamat kepada DHCP client.
- DHCPREQUEST: Client meminta DCHP server untuk menyewakan alamat IP dari
salah satu alamat yang tersedia dalam DHCP Pool pada DHCP Server yang
bersangkutan.
- DHCPACK: DHCP server akan merespons permintaan dari klien dengan
mengirimkan paket acknowledgment. Kemudian, DHCP Server akan menetapkan
sebuah alamat (dan konfigurasi TCP/IP lainnya) kepada klien, dan
memperbarui basis data database miliknya. Klien selanjutnya akan memulai
proses binding
dengan tumpukan protokol TCP/IP dan karena telah memiliki alamat IP, klien
pun dapat memulai komunikasi jaringan.
Empat tahap di atas hanya berlaku bagi klien yang belum memiliki
alamat. Untuk klien yang sebelumnya pernah meminta alamat kepada DHCP server
yang sama, hanya tahap 3 dan tahap 4 yang dilakukan, yakni tahap pembaruan
alamat (address
renewal), yang jelas lebih cepat prosesnya.
Berbeda dengan sistem DNS yang terdistribusi, DHCP bersifat stand-alone,
sehingga jika dalam sebuah jaringan terdapat beberapa DHCP server, basis data
alamat IP dalam sebuah DHCP Server tidak akan direplikasi ke DHCP server
lainnya. Hal ini dapat menjadi masalah jika konfigurasi antara dua DHCP server
tersebut berbenturan, karena protokol IP tidak mengizinkan dua host
memiliki alamat yang sama.
Selain dapat menyediakan alamat dinamis kepada klien, DHCP Server
juga dapat menetapkan sebuah alamat statik kepada klien, sehingga alamat klien
akan tetap dari waktu ke waktu.
Catatan: DHCP server
harus memiliki alamat IP yang statis.
DHCP Scope
DHCP Scope adalah
alamat-alamat IP yang dapat disewakan kepada DHCP client. Ini juga dapat dikonfigurasikan oleh
seorang administrator dengan menggunakan peralatan konfigurasi DHCP server.
Biasanya, sebuah alamat IP disewakan dalam jangka waktu tertentu, yang disebut
sebagai DHCP Lease, yang umumnya bernilai tiga hari. Informasi mengenai DHCP
Scope dan alamat IP yang telah disewakan kemudian disimpan di dalam basis data
DHCP dalam DHCP server. Nilai alamat-alamat IP yang dapat disewakan harus diambil
dari DHCP Pool yang tersedia yang dialokasikan dalam jaringan. Kesalahan yang
sering terjadi dalam konfigurasi DHCP Server adalah kesalahan dalam konfigurasi
DHCP Scope.
DHCP
Lease
DHCP Lease adalah batas
waktu penyewaan alamat IP yang diberikan kepada DHCP client oleh DHCP Server.
Umumnya, hal ini dapat dikonfigurasikan sedemikian rupa oleh seorang
administrator dengan menggunakan beberapa peralatan konfigurasi. DHCP Lease
juga sering disebut sebagai Reservation.
DHCP
Options
DHCP Options adalah
tambahan pengaturan alamat IP yang diberikan oleh DHCP ke DHCP client. Ketika
sebuah klien meminta alamat IP kepada server, server akan memberikan paling
tidak sebuah alamat IP dan alamat subnet jaringan. DHCP server juga dapat
dikonfigurasikan sedemikian rupa agar memberikan tambahan informasi kepada
klien, yang tentunya dapat dilakukan oleh seorang administrator. DHCP Options
ini dapat diaplikasikan kepada semua klien, DHCP Scope tertentu, atau kepada sebuah host tertentu
dalam jaringan.
Kelebihan DHCP
1.
Memudahkan
dalam transfer data kepada PC client lain atau PC server.
2.
DHCP
menyediakan alamat-alamat IP secara dinamis dan konfigurasi lain. DHCP ini
didesain untuk melayani network yang besar dan konfigurasi TCP/IP yang
kompleks.
3.
DHCP
memungkinkan suatu client menggunakan alamat IP yang reusable, artinya alamat
IP tersebut bisa dipakai oleh client yang lain jika client tersebut tidak
sedang menggunakannya (off).
4.
DHCP
memungkinkan suatu client menggunakan satu alamat IP untuk jangka waktu
tertentu dari server.
5.
DHCP
akan memberikan satu alamat IP dan parameter-parameter kofigurasi lainnya
kepada client.
Install paket DHCP
server dengan menggunakan perintah berikut:
$ apt-get
install dhcp3-server
Konfigurasi DHCP Server
Konfigurasi DHCP
server terletak pada file /etc/dhcp3/dhcpd.conf. Berikut langkah-langkah
konfigurasi DHCP
server:
1. Edit file
/etc/dhcp3/dhcpd.conf
#
nano /etc/dhcp3/dhcpd.conf
2. Edit file
tersebut sehingga isi file seperti berikut:
§ subnet 192.168.25.0 netmask
255.255.255.0
Baris ini
menjelaskan sub network kita yang akan di berikan ip otomatis.
§ range 192.168.25.10
192.168.25.50;
Baris ini membahas
range ip yang akan diberikan ke client sebagai ip
otomatis.
§ option domain-name-servers 192.168.25.1;
Baris ini
menjelaskan IP/Domain DNS Server
§ option domain-name "smktkj.sch.id";
Baris ini menjaskan
domain yang dipakai client.
§
option routers 192.168.25.1;
Baris ini
menjelaskan IP default gateway yang di pakai client
§ option broadcast-address 192.168.25.255;
Baris ini
menjelaskan alamat broadcast network
§ default-lease-time 600; dan
max-lease-time 7200;
baris ini menjelaskan batas pemakaian IP.
3. Simpan file
tersebut, lalu restart DHCP
#
/etc/init.d/isc-dhcp-server restart
Jika kita ingin memberikan
ip tertentu sesuai MAC Address, maka tambahkan konfigurasi
berikut pada file
/etc/dhcp3/dhcpd.conf
Carilah baris :
#host
fantasia {
# hardware ethernet 08:00:07:26:c0:a5;
# fixed-address fantasia.fugue.com;
#}
# hardware ethernet 08:00:07:26:c0:a5;
# fixed-address fantasia.fugue.com;
#}
Dan rubah menjadi :
host
ws-03 {
hardware
ethernet 08:00:07:26:c0:a5;
fixed-address
192.168.25.3;
}
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar