Sabtu, 06 Desember 2014
Keuntungan dari jaringan komputer yaitu memudahkan kita dalam berbagi resource hardware ataupun software yang ada. Remote Access adalah salah satu teknologi yang digunakan untuk mengakses suatu system melalui media jaringan. Sehingga kita dapat mengkonfigurasi suatu system, dimanapun kita berada asalkan terkoneksi ke Internet atau Jaringan tersebut.
Secara umum, Remote Access dibagi menjadi dua jenis;
1. Mode Desktop / GUI (Graphical User Interface), misalnya Remote Desktop, VNC, dan Radmin.
2. Mode Teks, misalnya telnet, ssh, raw, Rlogin dan serial.
Pertama kita lakukan instalasi
Karena kita akan konfigurasi server menggunakan mode teks. Sehingga kita harus
menggunakan Remote Access mode Teks pula, semisal SSH (Secure Shell). Karena dianggap lebih aman dalam
transfer data melalui jaringan.
Konfigurasi
Setelah aplikasi terinstall, layanan SSH Server sudah langsung bisa kita gunakan melalui port default Jika ingin mengkonfigurasi SSH Server tersebut, edit file sshd_config yang merupakan file konfigurasi utama pada SSH Server. Dalam file tersebut, kita bisa merubah settingan default yang ada. Misalnya merubah port default, ataupun menambah tampilan banner ssh agar menjadi lebih menarik.
Merubah port default ssh
Edit file sshd_config berikut, kemudian cari dan rubah satu baris konfigurasi script di bawah ini.
Lalu ubah portnya menjadi port 354
Restart paket SSH Servernya
Setiap selesai mengkonfigurasi, restart service ssh agar semua konfigurasi dijalankan langsung.
Pengujian
Untuk mengakses SSH Server melalui jaringan, dibutuhkan aplikasi tambahan yang dinamakan SSH Client. Secara default SSH Client ini sudah terinstall otomatis pada system operasi Debian.
Remote Access via Localhost
Jika itu pertama kali anda melakukan koneksi ke SSH Server, maka anda akan diberi RSA key untuk keamanan data.
RSA key fingerprint is 47:41:dd:8a:71:02:83:55:ff:e4:db:fa:9d:e8:05:54.
Are you sure you want to continue connecting (yes/no)? yes
Pada cara diatas, kita mengakses SSH Server melalui port default yakni 21. Nah, jika kita ingin mengakses SSH Server
pada port yang telah kita rubah sebelumnya, tinggal tambahkan opsi berikut.
Remote Access via Windows
Dalam system operasi Windows, secara default tidak ada aplikasi SSH Client yang terinstall. Yang ada hanyalah
aplikasi Telnet Cilent. Untuk itu kita harus mendownload aplikasi SSH Client terlebih dahulu di www.putty.nl
kemudian menjalankanya pada computer Windows seperti berikut.
Gambar 3.
Secara umum, Remote Access dibagi menjadi dua jenis;
1. Mode Desktop / GUI (Graphical User Interface), misalnya Remote Desktop, VNC, dan Radmin.
2. Mode Teks, misalnya telnet, ssh, raw, Rlogin dan serial.
Pertama kita lakukan instalasi
Karena kita akan konfigurasi server menggunakan mode teks. Sehingga kita harus
menggunakan Remote Access mode Teks pula, semisal SSH (Secure Shell). Karena dianggap lebih aman dalam
transfer data melalui jaringan.
# apt-get install ssh
Konfigurasi
Setelah aplikasi terinstall, layanan SSH Server sudah langsung bisa kita gunakan melalui port default Jika ingin mengkonfigurasi SSH Server tersebut, edit file sshd_config yang merupakan file konfigurasi utama pada SSH Server. Dalam file tersebut, kita bisa merubah settingan default yang ada. Misalnya merubah port default, ataupun menambah tampilan banner ssh agar menjadi lebih menarik.
Merubah port default ssh
Edit file sshd_config berikut, kemudian cari dan rubah satu baris konfigurasi script di bawah ini.
# nano /etc/ssh/sshd_config
Lalu ubah portnya menjadi port 354
# What ports, IPs and protocols we listen for
#Port 354
#Port 354
Restart paket SSH Servernya
Setiap selesai mengkonfigurasi, restart service ssh agar semua konfigurasi dijalankan langsung.
# /etc/init.d/ssh restart
Pengujian
Untuk mengakses SSH Server melalui jaringan, dibutuhkan aplikasi tambahan yang dinamakan SSH Client. Secara default SSH Client ini sudah terinstall otomatis pada system operasi Debian.
Remote Access via Localhost
Jika itu pertama kali anda melakukan koneksi ke SSH Server, maka anda akan diberi RSA key untuk keamanan data.
# ssh root@localhost
RSA key fingerprint is 47:41:dd:8a:71:02:83:55:ff:e4:db:fa:9d:e8:05:54.
Are you sure you want to continue connecting (yes/no)? yes
Pada cara diatas, kita mengakses SSH Server melalui port default yakni 21. Nah, jika kita ingin mengakses SSH Server
pada port yang telah kita rubah sebelumnya, tinggal tambahkan opsi berikut.
# ssh root@localhost –p 354
Remote Access via Windows
Dalam system operasi Windows, secara default tidak ada aplikasi SSH Client yang terinstall. Yang ada hanyalah
aplikasi Telnet Cilent. Untuk itu kita harus mendownload aplikasi SSH Client terlebih dahulu di www.putty.nl
kemudian menjalankanya pada computer Windows seperti berikut.
Gambar 3.
Setelah masuk ke system operasi Debian, kita sudah bisa menjalankan semua pekerjaan-pekerjaan server daricomputer tersebut. Layaknya kita berhadapan langsung di depan computer tersebut.
Apabila Server sudah dapet diremote maka Instalasi dan Konfigurasi SSH Server di Debian telah berhasil.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
permisi gan, saya ada sedikit tulisan mengenai protokol websocket dalam beberapa bahasa pemrograman berikut gan: http://datacomlink.blogspot.co.id/2015/11/implementasi-server-websocket-rfc-6455.html ditunggu feedbacknya ya gan, semoga menambah wawasan bersama gan, terima kasih...
BalasHapus